Teknik
pemeriksaan radiografi pada cranium
Pemeriksaan
radiografi cranium merupakan pemeriksaan radiografi yang relative perlu
diperhatikan, selain karena anatomi dari cranium yang kompleks serta bentuk
wajah dan variasi anatomis pada setiap orang berlainan immobilisasi maksimal
juga sangat dibutuhkan untuk mendapatkan gambar radiograf cranium yang
berkualitas. Secara garis besar pemeriksaan cranium dapat dipisahkan menjadi
pemeriksaan tengkorak (cranium), sinus parasal, nasal bones, facial bones,
orbita, zygoma dan mandibula.
Pada penatalaksanaan teknik
radiografi cranium proyeksinya antara lain proyeksi AP, proyeksi PA, proyeksi
lateral cross teble technique, proyeksi AP axial (metode towne), tetapi untuk
teknik radiografi dengan kasus trauma kapitis menggunakan proyeksi AP dan
lateral cross table technique. Pada proyeksi AP pasien supine diatas meja
pemeriksaan, letakan cranium diatas kaset, sinar vertical tegak lurus film.
Sedangkan posisi lateral pasien supine diatas meja pemeriksaan, cranium
diletakan diatas pengganjal, kaset diletakan vertical disisi kepala dengan
sinar horizontal tegak lurus film.
Posisi Antero Posterior (AP)
Ukuran film 24 x 30
Posisi pasien
a.
Pasien
diposisikan supine (tidur telentang) di meja pemeriksaan
b.
Pusatkan Mid
Sagital Plane (MSP) tubuh kepertengahan meja pemeriksaan.
c.
Kedua tangan di
samping tubuh
Posisi objek
a.
Kepala diatur
sehingga MSP kepala tegak lurus kepertengahan kaset
b.
Inter Pupilary
Line (IPL) sejajar dengan meja pemeriksaan
c.
Batas atas kaset
pada vertek (puncak kepala) dan batas bawah pada mentis.
d.
Menggunakan grid
atau bucky dan diberi marker sesuai dengan anatomi cranium.
e.
Eksposi dilakukan
pada saat pasien tahan nafas.
Central Ray : vertical lurus terhadap
film.
Central Point : pada glabella.
Gambar 2.11
2. proyeksi postero antero
Ukuran film 24 x 30 cm
Posisi pasien
a.
Posisikan pasien
dalam keadaan prone atau duduk tegak
b.
Pusatkan MSP
tubuh kepertengahan grid
c.
Fleksikan siku,
letakan dalam posisi yang nyaman dan atur agar terletak sama pada garis
horizontal.
Posisi objek
a.
Atur kepala
sehingga dahi dan hidung pasien menempel pada pertengahan kaset
b.
MSP kepala tegak lurus pertengahan film
c.
Leher di
fleksikan sehingga garis orbito meatal line
tegak lurus pertenghan film
d.
Minta pasien
tahan nafas saat eksposi
Central Ray : vertical lurus film
Central Point : pada nasion
Kiteria gambar
a.
Tampak orit di
penuhi bayangan petrous pyramid, rongga udara ethhomoidal posterior, tulang
frontal dan sinus frontalis.
b.
Dorsum sella
tampak seperti garis lengkung memanjang antara orbit tepat diatas rongga udara
ethomoidal. (Philip W. Ballinger)
proyeksi postero
3. proyeksi lateral
Ukuran film 24 x 30 cm
Posisi pasien
a.posisikan pasien dalam keadaan
semiprone
b. lengan yang dekat dengan film lurus
disisi tubuh, lengan yang jauh dari film siku di
fleksi dan ditempatkan di depan kepala.
Posisi objek
a.
MAE dipusatkan
dipertengahan grid dan MSP kepala horizontal sejajar dengan fim
b.
Inter pupilari
line (IPL) tegak lurus film
c.
Gunakan
grid/bucky
d.
Eksposi
dilakukan saat tahan nafas
Central Ray : vertical tegak lurus film
Central Point : 2 inch diatas MAE
Kriteria gambara:
a.
Tampak gambar
cranium tidak berputar
b.
Mandibula rami
superposisi, Orbita roop, Dareh mastoid, sella tursika, MAE, TMJ superposisi
sedangkan cervical spina dan mandibulla tidak overlap
Proyeksi lateral
Tidak ada komentar:
Posting Komentar